Echo Sounder-How deep is the sea

The ship is really huge in size and you know from Archimedes principle that to float in water it needs to displace a volume of water equal to its weight. This means that a substantial portion of the ship is immersed inside the water so there should be sufficient depth of water lest the ship runs aground. A ship which has run grounded can be source of immense damage in terms of marine pollution and damage to the cargo and crew as well.

I cannot say for sure about the days of the yore when primitive people travelled on logs but nowadays electronics has come to the rescue of the sailors and read how deep sea facts such as the depth of the ocean floor is measured in the current times

How to Measure Depth?

There can be several methods to measure depth such as inserting a sounding tape or a measuring stick but these are only sufficient for measuring shallow water depth and not applicable at sea. Moreover the ship is usually moving and there needs to be a method to continuously monitor depth. This is accomplished by the use of an instrument known as the Echo Sounder which is described below.

What is the Echo Sounder?

As the name implies this instrument measures the depth based on the principle of reflection of an echo of waves transmitted by a wave generator and the time is noted for the wave to return, Knowing the velocity of the wave and the time to return back, it is possible to calculate the distance traversed by the wave using the simple mathematical formula of 

s = v * t 

Where

  • s is distance
  • v is velocity
  • t is time taken

Since the wave has to travel up and down the actual depth is nearly half the distance so if d is the depth 

d = s/2 = v*t/2

This principle is demonstrated in the diagram below which shows the arrangement and how it works. 

Echo Sounding Arrangement

How does an Echo Sounder look like?

It is all very well to know the theory but how does the instrument look in reality. Well you can simply take a look the picture below and see the echo sounder actually used on board marine vessels. The picture shows the transmitter receiving unit and the display unit and the various control buttons on the panel. It is not necessary to understand the function of each of these controls but this image should give you a broad idea about the actual instrument and its look and feel.

There is another instrument known as the echo graph it is different from the echo sounder in the sense that instead of telling us the instantaneous depth at any particular moment, it tells the depth continuously and plots it on a graph. Hence this also gives the ocean floor map along the route of the ship. (source: brighthub)

Jejak-jejak amal

Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘Anhu berkata “Banu Salamah mengadukan kepada Rasulullah jauhnya tempat tinggal mereka dari masjid.

Maka Allah menurunkan ayat : “Dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan”. (QS. Yaasin: 12).

Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu berkata “Ada tanah kosong di sekitar masjid. Lalu Banu Salamah ingin pindah dekat masjid. Sampailah berita itu kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Salam, beliau berkata kepada mereka “Telah sampai padaku bahwa kalian ingin pindah dekat masjid?”

Mereka menjawab “Ya, wahai Rasulullah, kami memang menghendakinya.”

 Nabi bersabda : “Hai Banu Salamah, tanah-tanah kalian mencatat jejak langkah kalian! Tanah-tanah kalian mencatat jejak langkah kalian!”

Artinya di sini, langkah menuju masjid dalam amalan kebaikan akan dicatat, begitu pula langkah pulang dari masjid. Ketika seseorang menuntut ilmu, harus menaiki kendaraan karena sangat jauhnya tempat pengajian, maka putaran roda pun akan dicatat sebagai kebaikan karena ini adalah bekas amalan kebaikan yang ia lakukan. Begitu pula ketika seseorang harus mengeluarkan biaya untuk menuntut ilmu dari para guru (masyaikh) di luar negeri, maka setiap usaha menuju ke sana yang ia lakukan, itu pun akan dicatat. Begitu pula rasa capek dalam kebaikan, itu pun akan dicatat. Sungguh Maha Besar karunia Allah. Namun kita sendiri yang sebenarnya tidak menyadari hal ini.

Begitu pula bekas langkah dalam melakukan kemaksiatan pun akan dicatat. Ketika ia mengendarai mobil untuk menuju tempat zina dan berdua dengan kekasih yang belum halal baginya, langkah menuju tempat maksiat tersebut akan dicatat. Dengan mengetahui hal ini, sudah seharusnya kita pun tidak bertekad melakukan maksiat dan dosa.

Rabb kita adalah Rabb yang Maha Bijaksana dan Maha Adil, sedikitpun tidak menzhalimi hamba-Nya, dan Dia tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan tidak ada satupun yang tersembunyi dari-Nya. Di sisi-Nya tersimpan kunci-kunci perbendaharaan ghaib, tidak ada yang mengetahuinya selain Dia. Dia-lah yang maha Mengetahui apa yang ada di darat dan di lautan. Tidaklah gugur sehelai daun melainkan Dia mengetahuinya. Dan tidak pula biji yang berada di kegelapan bumi, tidak pula yang kering dan yang basah kecuali semuanya telah tercatat di kitab yang nyata. Tidak terjadi satupun perkara yang kecil maupun yang besar kecuali Dia akan menghitungnya. Maha Suci Allah, ilah yang Maha Agung dan Rabb yang Maha Penyayang.

Qatadah dan Umar bin Abdil Aziz berkata : “Kalaulah ada satu perkara yang luput atas Allah, maka tentu akan luputlah jejak tapak kaki Bani Adam yang terhapus oleh angin. Lalu bagaimana pula dengan orang yang meninggalkan jejak yang besar da mencontohkan sunah yang banyak. Tentunya derajat akan dinaikkan dan sebutannya akan ditinggikan.”

Seorang yang berakal hendaknya tidak mengecilkan satupun dari amal-amal shalih, menjaga dan rutin mengerjakannya. Hingga ayunan langkah kakinya menuntut ilmu ke sekolah dan madrasah atau tempat lainnya. Apabila seorang hamba mengharapkan pahala, niscaya Allah akan melindunginya. Demikian pula langkah menuju shalat jama’ah dan shalat Jum’at.

Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu berkata tentang firman Allah : “Dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan” : yaitu apa yang mereka kerjakan berupa amalan yang baik maupun yang buruk yang diamalkan orang sepeninggalnya.

Hadits Jarir bin Abdillah sangtalah masyhur dalam shalih Muslim : “Barangsiapa mencontoh perbuatan baik dalam Islam, maka baginya pahala dan pahala orang yang mengamalkannya sesudahnya. Demikian pula barang siapa mencontohkan perbuatan buruk, maka atasnya dosa dan dosa oang yang melakukannya sesudahnya.” Artinya jika kebaikan kita diikuti oleh orang lain, maka kita pun akan mendapatkan pahala. Begitu pula jika kejelekan yang kita lakukan diikuti oleh orang lain, maka kita pun akan mendapatkan dosa. Maha Suci Allah yang telah mencatat dan menghitung seluruhnya.

Allah berfirman : “Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya.” (QS. Al-Mujaadilah: 6.).

Seseorang yang mati, terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah yang ditinggalkannya atau ilmu seperti tulisan atau sejenisnya, atau anak shalih yang dididik dan dibimbingnya lalu berdoa baginya dan memohon ampunan untuknya. Allah menyimpan seluruh amal perbuatan merekam yang baik maupun yang buruk. Ya Allah teguhkanlah kami di atas iman dan amal shalih, hidupkan kami dengan kehidupan yang baik dan sertakan diri kami bersama golongan orang-orang yang shalih.

Dikutip dari buku “Catatan Harian Mukmin Sejati” Penulis “Abdul Ilahbin Sulaiman Ath-Thayyar” Penerbit: An-Naba Solo (diambil dari alqiyamah.wordpress.com)